Minggu, 22 Juli 2012

Alasan Orang Tua Jangan Melarang Balita Anda Bermain


Cukup banyak orang tua di Indonesia yang membatasi bahkan melarang balitanya bermain, padahal dimasa balita adalah periode emas pertumbuhannya. Sebaiknya jangan dipaksa untuk berhenti melakukan yang ia inginkan. Hal itu diungkapkan psikolog anak, Dra Ratih Andjayani Ibrahim, MM.


Memaksakan anak untuk belajar seperti anak sekolah justru sebuah kekeliruan. "Orang tua sebaiknya tidak melarang anaknya yang berada dalam periode usia emas, untuk bermain dan memaksa mereka belajar secara stuktural," ujar Ratih .
Menurut Ratih Anjayani, pada periode usia emas, seorang anak belum mampu untuk belajar secara lebih terstruktur. Bermain adalah salah satu cara belajar yang menyenangkan bagi anak. "Pada periode usia emas antara satu hingga lima tahun (1-5 tahun), anak akan lebih mudah mengerti instruksi dan belajar melalui pola permainan," kata dia.
Bermain akan memudahkan stimulasi sensor motorik, afeksi, serta kognitif. "Permainan yang dimaksud bukan hanya permainan dengan alat teknologi , tapi bentuk permainan konvensional yang tentunya dapat melatih aspek sosial dan individual anak," ujar Ratih seraya menambahkan bermain adalah hak asasi anak yang harus terpenuhi.



Apa saja yang harus diperhatikan dalam membantu tumbuh kembang balita anda :
  • Perhatikan mainan dengan jenis kelamin balita. Secara tidak langsung mainan akan membentuk karakter anak. Namun sesekali saat menemai anak bermain, lakukan permainan peran sehingga anak belajar memahami karakter pria dan wanita. Misalnya bermain masak-masakan dengan anak laki-laki dan bermain mobil-mobilan dengan anak perempuan.
  • Selalu mengajarkan kegiatan yang mengasah kreatifitas anak dengan membuat mainan sendiri, seperti boneka tangan dari kaus kaki, bermain lilin warna warni atau cat air. Bebaskan anak berkreasi dan berimajinasi, beri dukungan dan semangat, serta tunjukan penghargaan anda atas usahanya.
  • Untuk balita yang lebih muda, mainan gantung sangat baik dalam merangsang perkembangan indera penglihatan.
  • Pilihankan mainan yang memiliki suara lembut, atau mainan music dapat membantu indera pendengaran bayi. Selain itu dapat mengenalkan balita pada pada music sejak dini. Pilih mainan yang tidak bersuara keras, karena dapat merusak pendengaran anak.
  • Agar dapat merangsang indera peraba, pilihkan boneka berbulu halus. Perhatikan bulu boneka tidak mudah rontok. Cuci sesering mungkin untuk menghindari debu dan kuman.
  • Dan satu hal yang harus diperhatikan sebelum memberikan mainan kepada anak adalah petunjuk batas usia yang tertera pada kemasan. Mainan yang tidak sesuai usia dapat membahayakan anak. Perhatikan segi keamanan sebelum memberikan hadiah mainan kepada balita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar